Wednesday, March 17, 2010

Catatan: Abi

Dalam buku Seri Taujihat Pekanan 2 (jilid dua), Jamaah dakwah diajak untuk merenung tentang sekawanan burung angsa. Ketika seekor angsa sakit atau terluka, akan didapati setidaknya 2 (dua) ekor yang lain terbang turun memgikuti, membantu dan melidungi angsa yang sakit tsb.

Bermaksud berempati dalam kesulitan yang dihadapi, sama seperti saat segalanya baik. Maka ane, akh Danie dan akh Eko Heri bersilaturahim ke beberapa ikhwan yang sudah beberapa waktu kami tidak tahu kabarnya.

Alhamdulillah, wa lahum fii khoir.

Dalam nuansa rindu di jalan Allah, banyak hal berharga yang luput dan terlewatkan.
'Ane biar bantu kegiatan(yankes) nya saja, tak usah ikut LQ-nya', sepenggal kalimat dari seorang ikhwan yang kami kunjungi.

Ya Akhi, (LQ) itulah yang membedakan kita dengan yang lain. Kita bukan hanya sekedar partai, tetapi harokah dakwah. Tarbiyah yang menjadi wadah kita memahami islam lebih komprehensif. Islam yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (lengkap). Jangan sampai kita memahami islam secara juz'i, seperti ilustrasi dalam sekawanan orang buta yang memegang gajah.

Ya Akhi, (LQ) inilah tempat kita meluruskan dan memperbaiki niat. Bahwa politik hanya bagian kecil dari ladang dakwah yang luas. Tarbiyah sebagi sarana untuk menggali dan mengokohkan ma'nawiyah dan fikriyah. Agar kita paham dan berilmu, baru kemudian beramal dan berjihad seperti dalam rukun bai'at.

Ya akhi, jalan dakwah memang panjang dan berliku. Penuh onak dan duri perjuangan, begitu banyak rintangan dan batu ujian. Hingga akan selalu ada yang tegar dan juga ada yang berjatuhan di jalan dakwah.

Di antara orang-orang mu'min ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merobah janjinya.” (QS. Al-Ahzab: 23)(wied)

1 comment: