Tuesday, May 24, 2011

Ahad yang cukup cerah. Hari yang special bagi kawulo mBantul, Ngayogyakarta Hadiningrat. Terlihat kesibukan di sana sini sejak pagi, pengerahan massa yang akan diberangkatkan menuju Stadion Manahan Solo. Tiada lain guna mendukung laga Persiba Bantul vs Persidafon Dafonsoro dalam laga semi final Liga Utama 2010-2011 Ahad (22/5) sore harinya.

Namun di sela-sela lalu lintas dalam pengawasan extra itu, sekumpulan pengendara dari berbagai penjuru Bantul tak kalah zig zag mengejar aktivitas yang sudah teragenda sebelumnya. Mereka menuju satu titik di pusat kota Bantul, tepatnya Ruang Sidang DPRD Kab. Bantul.

Hari itu DPD PKS Bantul memang sudah mengagendakan Dauroh Murrobi untuk Level Muayyid se-mBantul (perwakilan dari 17 DPC). Setelah registrasi dirasa cukup, tepat jam 9.00 wib acara dimulai. Lantunan ayat suci Al Qur’an mengawali kajian Dauroh hari itu. Dilanjutkan dengan Sambutan pengantar yang disampaikan Ust. Jupriyanto selaku ketua DPD PKS Bantul.

“Saya sungguh surprise dengan ghirah antum semua, jumlah peserta disini tercatat 2 kali lipat dari target yang kami canangkan,” ungkap Ust. Jupri dalam sambutannya setelah sebelumnya peserta diajak hening sejenak untuk mendoakan Mujahidah Da’wah Ustz. Yoyoh Yusroh yang telah purna tugas di dunia ini. Ust. Jupri juga menjelaskan target2 kaderisasi yang harus diraih dalam kaitannya dengan pelebaran dakwah. Memang lebih dari seratus ikhwan akhwat memenuhi ruangan itu, Piyungan sendiri mengirim utusan 12 ikhwan dan 2 akhwat.

Sesi "Murrobi dan perannya dalam peradaban Islam dewasa ini" disampaikan oleh Ustadz Arif Haryanto, Mantan Ketua DPD PKS Bantul periode sebelumnya, yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kab. Bantul. Lebih specific beliau memaparkan kiprah dakwah dalam percaturan politik.

"Asyiknya Jadi Murrobi" menjadi tema lanjutan hingga waktu Sholat Dzuhur memanggil. Disampaikan oleh Ustadz Chairul Jahriyah, joke segar dan penyampaian yang sangat motivatif menghidupkan suasana hari itu. Ada formula kunci yang disampaikan untuk penguatan confidence untuk peserta:

PP + PP x A = SC

PT = Positive Thinking
PP = Potential Power
A = Action
SC = Self Confidence

Setelah Sholat dan disela sela makan siang, diputar video Taujih dari Ustadz Anis Matta tentang I’dad Murrobi. Bagaimana organisasi bertumbuh dan ber-ekspansi untuk kemudian menjadi pemimpin peradaban. Walau hanya via video, tapi kalau Anis Matta yang bicara memang gregetnya sangat luaarrr biasaaaaa. Saya jadi teringat twit seorang teman beberapa waktu lalu yang menceritakan kekaguman (alm) Bunda Yoyoh Yusroh kepada Anis Matta. Pada suatu kesempatan rapat Fraksi PKS, usai Anis Matta memberi pengarahan, Bunda berkata "Kalau Anis Matta sudah bicara, itu sudah mencukupi semua...".

Memasuki Sesi terakhir Dauroh Murobbi, acara kemudian dilanjut dengan workshop Murrobi, peserta dipandu untuk membuat Silabus Tarbiyah dengan mengacu Muwashoffat Tarbawiyah. Dibuat secara berkelompok ke sepuluh muwashoffat Tarbawiyah tsb dipresentasikan secara kelompok sehingga memudahkan peserta mengacu dan mengaplikasikan diri menjadi Murrobi. Siap jadi murobbi...? Harus!

Menjadi murobbi adalah bukti kecintaan kita pada jalan dakwah ini, karena dakwah ini hanya akan terus berputar kalau masih ada para murobbi, karena murobbi akan melahirkan generasi pengganti. Menjadi murobbi juga bukti bahwa kita mengagumi sosok "Sang Murobbi" Rahmat Abdullah dan "Sang Murobbiyah" Bunda Yoyoh Yusroh, kekaguman yang menggerakkan diri untuk berkontribusi bukan sekedar untuk bernostalgi.

“Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab?
Bila semua menghindar, biarlah saya yang menanggungya, semua, atau sebagiannya…“
(Ust. Rahmat Abdullah)

Penulis: Abuafnan

0 comments:

Post a Comment