Saturday, May 2, 2009


Menurut survei terbaru Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES), Hidayat Nur Wahid merupakan figur cawapres paling favorit untuk mendampingi SBY. Hidayat menyisihkan sejumlah nama lain, termasuk Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla.

Namun Direktur Eksekutif Lead Institut Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarto, berujar hasil survei itu tak akan mempengaruhi SBY dalam menentukan pasangannya di Pilpres 2009. "SBY tidak mungkin mengambil cawapres dari PKS, karena citranya di mata internasional bisa menurun," katanya.

Tentu Bima Arya mempunyai parameter tertentu, sehingga berkesimpulan yang sebenarnya patut disayangkan. Menurut saya, seandainya HNW dipilih sebagai cawapres SBY, justru akan menaikkan citra Indonesia di kancah internasional.

Kita tentu ingat langkah cepat HNW yang langsung berangkat ke Qatar dan sejumlah Negara di Timur Tengah lainnya ketika Israel membombardir Palestina secara membabibuta. Sebelumnya, HNW juga pernah menolak undangan makan bersama PM Malaysia, sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib TKI di negeri jiran itu yang teraniaya.

Berkaca dari situ, kekhawatiran yang ada pada para pemimpin dunia internasional itu memang logis. Karena mereka tak akan bisa lagi mendikte dan 'memaksakan' kehedaknya terhadap bangsa Indonesia.

Indonesia segera memiliki pengaruh yang signifikan dalam percaturan dunia, karena mempunyai duet pemimpin yang berwibawa, sederhana, tegas, dan mampu 'memaksa' mereka menaruh hormat serta menghargai Indonesia sebagai sebuah negara besar.

Widodo
widodo@nhm.co.id
Sumber: inilah.com

0 comments:

Post a Comment