Tuesday, April 28, 2009



***
Kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia, Bantu orang lain agar ia bisa memanfaatkan waktunya. Jika engkau sedang bekerja maka ringkaslah dalam mengerjakannya (Imam Syahid Hasan Al-Banna)

***


Dalam 10 wasiatnya, Imam Syahid menutupnya dengan penekanan terhadap waktu. Seorang muslim seharusnya menghargai dan menengelola watunya secara bijak. Ada kesia-siaan dalam kelebihan dan juga ada pengabaian dalam kekurangan. Keduanya sesuatu yang tercela. Begitu Dr. Abdul Ibrahim Al Math’an menjabarkan secara gamblang.

Tak dapat dipungkiri bahwa waktu sungguh sangat berharga. Mungkin sudah banyak ulasan dan nasihat lain untuk memanfaatkan waktu sebaik baiknya. Ada ungkapan seperti: Time is Money atau juga Waktu adalah Pedang. Siapapun yang tak pandai memanfaatkannya tentu akan binasa karenanya.

Namun demikian kita sebagai umat Islam justru terlenakan dengan istilah yang selalu ter-implementasi dalam kehidupan sehari hari. Masih ada Hari Esok. Yah… kalimat itulah yang membawa kita terperosok ke titik nadir. Dengan itulah kita selalu membuat alibi hanya untuk membela diri.

Sudah saatnya kita harus sadar. Tak ada cara lain untuk memotivasi diri selain menjadikan waktu sebagai landasan gerak dan aktivitas. Bukan pemanfaatan yang terburu buru, tetapi lebih pada optimalisasi yang maksimal. Efektif dan efisien... begitu mungkin kalimat yang sreg…

"Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok. Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya hari esok,karena bisa jadi engkau tak bisa berbuat apa apa di esok hari. Kita harus terus berbuat dan melangkah karena dalam jihad tak mengenal kata 'berhenti'". lebih lanjut Imam Syahid dalam rinciannya.

Sebagaimana yang telah Allah Firmankan:

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah (urusan) yang lain dengan sungguh-sungguh” (Q.S. [94] Alam Nashrah: 7)

“No Later or Tomorrow”

0 comments:

Post a Comment