Monday, August 24, 2009

By: Abdi Darma Jakarta

Arti puasa (shiyam) menurut bahasa adalah ‘menahan diri'. Menurut syara', pengertian puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata-mata, dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.

Menahan diri atau mengendalikan diri dari segala hal yang membatalkan puasa adalah segala hal yang terkait dengan pelampiasan nafsu, seperti makan, minum, pancaindra, nafsu seksual, emosi, dan lain-lain.

Aplikasi puasa yang sesuai dengan pengertian puasa di atas adalah sebagai berikut:
1. Makan dan minum lebih sederhana dan lebih sedikit dari biasanya.
2. Hubungan sosial menjadi lebih baik karena pengendalian diri dan emosi yang lebih baik. Tindakan kekerasan dapat dicegah.
3. Belanja kebutuhan sehari-hari menjadi lebih irit.

Jika puasa sudah dilaksanakan sesuai dengan pengertian yang benar, maka hikmah puasa yang didapat adalah:
1. Kesehatan menjadi lebih baik karena mampu mengendalikan diri untuk makan dan minum dengan sederhana.
2. Batin lebih tenang dan ibadah menjadi khusyuk.
3. Belanja kebutuhan sehari-hari menjadi lebih irit sehingga bisa menabung. Para pedagang tidak bisa menaikkan harga seenaknya, bahkan terpaksa menurunkan harga.
4. Tujuan puasa untuk menjadi orang yang takwa bisa dicapai dengan kemungkinan lebih besar.

Kenyataan menunjukkan bahwa puasa sering dilaksanakan dengan aplikasi yang tidak sesuai dengan pengertian yang benar.

Kesalahan aplikasi puasa dan akibat buruk yang selalu terjadi setiap tahun adalah:
1. Makan dan minum menjadi lebih banyak dan lebih mewah dari pada biasanya. Bahkan, makanan dan minuman yang biasanya tidak dikonsumsi, pada bulan puasa dijadikan tradisi untuk dihi dangkan, seperti kolak, es buah, berbagai macam makanan ter tentu, dan sebagainya.
2. Buka puasa menjadi balas dendam dengan menyantap berbagai jenis makanan dan minuman. Akibatnya, kesehatan terganggu, perut kembung, sering mau buang angin ketika shalat, ibadah menjadi tidak khusyuk.
3. Pengeluaran kebutuhan sehari-hari meningkat dan hal ini diman faatkan oleh para pedagang untuk menaikkan harga seenaknya, sejak sebelum puasa dan menjelang Idul Fitri.
4. Tujuan puasa untuk menjadi orang yang takwa lebih sulit dicapai seperti yang dikatakan sebuah hadis bahwa banyak orang berpuasa tapi hasilnya hanya lapar dan haus.

Uraian di atas menunjukkan betapa besarnya hikmah puasa yang bisa kita dapatkan dari segi spiritual, kesehatan, sosial, dan ekonomi jika puasa dilakukan sesuai dengan pengertian yang benar. Sebaliknya, jika puasa tidak dilaksanakan dengan pengertian yang benar, maka kita akan kehilangan hikmah puasa setiap tahun. Bahkan lebih dari itu, kita akan menderita kerugian dan penderitaan dengan adanya kenaikan harga-harga setiap kali memasuki bulan puasa.

Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan renungan yang bermanfaat bagi kita sesama Muslim yang menjalankan ibadah puasa.

sumber: republika

0 comments:

Post a Comment