Sumber: Islamedia |
Oleh: Widodo Musafir Piyungan
Seiring berjalannya waktu, pengunjung web ini semakin ramai. Hal itu dapat dilihat dalam pageview yang dipajang. Namun, peningkatan jumlah pengujung ini tidak diimbangi oleh perangkat yang dibutuhkan untuk sebuah media. Beberapa kendala dan keraguan mulai muncul. Akankah media maya ini eksis kedepannya? Ada kader yang berkemampuan melesat dalam per-blogger-an, ada yang biasa saja, stagnan bahkan surut. Ada kader yang harus keluar daerah menjemput ‘maisyah’ atau juga menikah. Akibatnya pun mudah ditebak: reporter berkurang, supply berita tersendat, juga reportase yang monoton sehingga tidak lolos ‘meja redaksi’.
Alhamdulillah… puji dan syukur
selalu mengiringi diri hingga kita memasuki awal tahun yang baru 2015 M. Mari
berdoa sejenak atas segala musibah yang terjadi di tahun lalu. Baik itu musibah
dari unsur tanah, air, api dan udara. Semoga Allah berkenan atas
amalan-amalan para korban, memberi kekuatan dan ketabahan pada keluarga korban.
Dan semoga juga Allah segera mencurahkan rahmat dan barokah-Nya pada negeri
yang kita cintai bersama. Amiin.
***
Hari itu tanggal 15 Mei 2008,
sebuah blog lahir. Media maya hasil keputusan syuro struktur DPC Partai
Keadilan Sejahtera (partai) Cabang Piyungan yang akan menjadi akan wadah
publikasi bagi kiprah partai, dakwah dan tarbiyah. Berbekal semangat 45 kader-kader
‘Ndeso’ yang amatir, blog bernama pkspiyungan.blogspot.com itu menjadi icon
baru di lingkungan kader dakwah tingkat kecamatan. Tak lama berselang blog
gratisan ini membeli domain sendiri agar lebih kelihatan mentereng. Jadilah ia
web www.pkspiyungan.org. Di sebuah
rumah MeWah (Mepet Sawah) adalah saksi terbentuknya Tim media. Syuro rutin tim
media selalu mengiringi Syuro PH DPC
untuk memastikan agar aktivitas
partai dan wajihahnya tak luput dalam publikasi melalui media ini. Sehingga
konten kental bernuansa local ndeso, kampong dan dusun selalu mewarnai kala
itu. Piyungan sendiri terdiri dari 3 desa, Yakni: desa Sitimulyo,
Srimulyo
dan Srimartani.Seiring berjalannya waktu, pengunjung web ini semakin ramai. Hal itu dapat dilihat dalam pageview yang dipajang. Namun, peningkatan jumlah pengujung ini tidak diimbangi oleh perangkat yang dibutuhkan untuk sebuah media. Beberapa kendala dan keraguan mulai muncul. Akankah media maya ini eksis kedepannya? Ada kader yang berkemampuan melesat dalam per-blogger-an, ada yang biasa saja, stagnan bahkan surut. Ada kader yang harus keluar daerah menjemput ‘maisyah’ atau juga menikah. Akibatnya pun mudah ditebak: reporter berkurang, supply berita tersendat, juga reportase yang monoton sehingga tidak lolos ‘meja redaksi’.
Saya tidak tahu tepatnya kapan, saat
saya menyadari tinggallah Mr. Admin seorang diri mempertahankan eksistensi web
ini. Saya yang notabene adalah salah satu Mad’unya (bila pas pulang di
Piyungan) tak mampu banyak membantu. Dari ‘hunting’ reportase, menyertai dalam
kiprah ataupun cerita kegiatan saat melingkar berbekal foto kegiatan dari HP
Jadul, Mr. Admin mampu merangkai menjadi suatu selingan kecil konten local
diantara posting kiprah nasional dari web yang semakin terkenal ini. Decak
kagum atas talent dan semangat yang dimiliki Mr. Admin patut disyukuri,
disamping kami juga menyadari atas sisi lemahnya sebagai manusia.
Kami pernah tuliskan surat dalam
sebuah kertas yang kami (para mad’u) tulis bersama dalam sebuah bingkisan hari
raya. Apa yang saya tulis saat itu yaitu:
“Ustadz, antum adalah kader yang mempunyai wawasan 10 (sepuluh) langkah
di depan kami. Sedang kami hanya mampu berjalan selangkah demi selangkah. Jika
suatu saat nanti, antum lihat kami tertatih mengejar. Tolong kurangi langkah
antum dan jangan tarik sehingga kami tersungkur. Jzk.”
***
Dalam perkembangannya, PKSPiyungan
mulai dikenal secara nasional sehingga ‘trust’ dan simpatico pun muncul.
Interaksi antar daerah pun berdatangan. Ada yang menjadi donator untuk kegiatan
di Piyungan, pemberi pinjaman lunak (tanpa agunan ataupun bagi hasil) untuk
peningkatan ekonomi kader, ada kunjungan sifatnya pribadi, juga atas nama
struktur ingin saling berbagi (study
banding). Bahkan beberapa kader ndeso yang diundang untuk berbagi keluar
daerah. Puncak dari semua itu adalah ketika pkspiyungan.org ikut andil mempertahankan
reputasi partai dakwah ini atas kasus yang menjerat sang presiden (LHI). Bahkan
statemen petinggi partai yang sejuk kala itu, ‘buka saja web www.pkspiyungan.org. mereka itu tidak tahu
masalah, tapi tahu jawabannya’.
***
Waktu terus berjalan, tibalah
waktunya menuju Pemilu 2014. Mr. Admin yang ‘10 langkah di depan’ itu Lantang menghadang
saat Jokowi didaulat jadi Capres 2014. Negative campaign tentangnya mengalir
seolah tak kenal kompromi. Lawan dan kawan politik mulai gerah atas
posting-posting tersebut. Ketidakharmonisan mulai muncul. Apalagi, saat seorang petinggi partai
pengusung Jokowi membuat statemen yang ditayang langsung dalam sebuah televisi
swasta nasional. bahwa, Ia akan membawa web ini ke ranah hukum.
Konon (saya dapat dari Mr. Admin)
humas DPW-DPP harus beberapa kali duduk satu meja dengan Mr. Admin agar
mengurangi ‘serangan’ dan lebih soft dalam penyajian. Dari beberapa opsi yang
dibahas, kata sepakat yang diambil adalah pkspiyungan.org menjadi portal non struktur (bukan media
resmi) guna menuju media yang professional, meskipun tetap berafiliasi ke partai.
Kegundahan kader partai (yang
tergabung dalam admin grup) semakin bertambah tatkala berita negative tentang
Jokowi tidak surut, meski sudah menjadi presiden terpilih. Seolah mendapat
moment tepat tatkala pkspiyungan.org terpeleset saat memposting Petinggi Partai
ucapkan selamat Natal. Ramai-ramai mereka menggunggat www.pkspiyungan.org melalui media yang
mereka kelola masing-masing.
Beberapa gugatan itu antara lain:
Inilah
kreatifnya kader partai. Pada Pemilu 2009 menampilkan iklan berisi beberapa
macam singkatan PKS. Dari Pasti Koruptor Sebel (PKS) hingga Palestina Kita
Sayangi (PKS). Ternyata hal itu menjadikan mindset kader partai bahwa setiap singkatan
PKS diclaim sebagai bagian dari Partai Keadilan Sejahtera. Kader terjebak oleh kreatifitas
yang dibuat sendiri, dimana PKSPiyungan memasang Portal Kita Semua sebagai
singkatannya.
2. Blog
pribadi
Wajar kalau
orang luar menilai itu blog pribadi. Namun, kami yang tahu awal cerita dan
pernah menjadi bagian dari reporter tetap merasa web ini adalah bagian dari
kami. Jika buruk kami akan perbaiki semampu kami. Piyungan adalah emosi kami,
tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Semoga kami mampu berkontribusi dalam
membangun peradaban islam menuju sepenggal Firdaus di bumi.
Saya tidak tahu,
sudah berapa banyak, Mr. Admin diundang untuk memberi pelatihan media /
per-blogger-an kepada para admin di luar Piyungan sana. Saya juga tidak tahu
seberapa banyak para admin itu men-download template
bermacam versi yang dulu pernah disediakan gratis oleh www.pkspiyungan.org untuk digunakan
struktur partai di wilayahnya #ehm..
3. Memelintir
berita
Kita tidak hidup
di jaman Imam Bukhari dimana sanad dan matannya sudah tidak kita ragukan lagi. Tidak ada orang yang bisa lepas dari
kesalahan ini pada jaman sekarang. Kita hanya bisa dan berusaha untuk
meminimalisirnya. Berita dan ralat sudah menjadi satu keping mata uang yang bersebelahan.
4. Diopinikan
media resmi partai
Ini malah
menimbulkan pertanyaan balik, tidak adakah orang yang mampu menjadi admin
sehingga web resmi itu menjadi rujukan resmi partai menandingi Piyungan? Bukankan Mr. Admin (di
acara duduk semeja waktu itu) juga pernah menawarkan diri untuk itu?
Ini kiprah di
tempat yang sama. Sama-sama di dunia maya, bisa diakses seluruh dunia. Bukankah
ini dapat disejalankan dengan bayyan
humas DPP via WA yang sampai ke saya (no. 4 Biarkan Proses berlaku… ). Hm…
ataukah ‘adagium sirik tanda tak mampu’ itu membisik dalam sanubari para admin
itu?
Apatah lagi, sempat
di-launch web Piyungan yang lain atas nama struktur untuk menandingi. Hmm…
sayangnya yang membuat bukan kader piyungan (please dech… mau disebut apa coba?)
Struktur DPC partai
yang baru juga sudah menggagas untuk dibuatnya web resmi. Saya termasuk salah
satu yang dimintai pendapat. Tapi, pendapat saya belum setuju. Alasan saya
simple: sayang nantinya, kader partai di Piyungan yang terbatas akan tersita
lebih banyak energi untuk mengelola dunia maya daripada kerja di dunia nyata.
Akan lebih baik kiprah kita maksimal di dunia nyata. Jika ingin dipublish cukup
buat reportase dan nimbrung yang sudah ada. Akan ada keuntungan menurut saya 1. Manhaj ISHLAH
bukunya
saja baru terbit, baru baca judul. Dan baru mulai dibedah internal kan? (Masak tidak bisa diterapkan
sich… kader dakwah gituu..) Seolah menjadi moment yang pas kan? keuntungan yang ke-2. Berbagi tugas agar menjadi
Bunyanun Marshush.
(belum tahu usul
mana yang akan dipakai karena bukan dalam syuro tapi face to face dengan Mas’ul
yang baru). Struktur yang baru dibentuk,
Ayolah segera adakan RAPAT KERJA. Jangan sampai aktivitas kita kendor apalagi Vacuum.
Dan jika kita
mampu move on dari friksi ini, rasanya (mungkin) layak kita bermimpi jika suatu
saat nanti kader partai ini mempunyai PIYUNGAN TV?
5. Meraup
keuntungan pribadi (iklan)
Coba antum
perhatikan dech… saat berkunjung ke Islam Book Fair (di Yogya misal). Stand
yang nyata-nyata menjual atribut partai dari yang murah (sekedar) pin/bros
sampai mahal. Mereka mencari Keuntungan pribadi atau....? Sah-sah saja kan? Mungkin
hanya pelayan stand KNRP yang selalu bilang (ke saya) bahwa 100% profit ini disalurkan
ke Palestina.
Apalagi, www.pkspiyungan.org itu menasional dengan
keringat, wawasan dan harta Mr. Admin
sendiri. Sangat sedikit kontribusi kader setempat dalam membesarkannya. Wajarkan
saat bercita professional, kemudian pintu iklan dibuka lalu banjir order? Kenapa
kita tidak mensikapi itu sebagai pengembangan ekonomi kader seperti kita
dengungkan. Seperti juga beberapa yang sudah kita rintis sebelumnya? Saya senang mendengar
beberapa orang sudah direkrut sebagai karyawan web ini. Semoga profesionalisme itu
segera mampu menyaingi media mainstream sekuler yang lebih dulu eksis.
Akhirnya saya hanya mampu
berkata,
“… Syaitan
telah merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Yusuf:100)
“Ya Allah…
Sesungguhnya
Engkau mengetahui bahwa hati-hati
ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Karena itu ya Allah, kukuhkanlah
ikatannya,
kekalkanlah cintanya. tunjukilah
jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dengan nur
cahayaMu yang tiada pernah pudar,
lapangkanlah dada-dada kami dengan
limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu,
nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat
padaMu,
matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik
pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.
-=Ana
uhibbukum fillah=-
-wied-