Thursday, January 1, 2015

Sumber: Islamedia
(Hanya Sebuah Goresan Hati)
Oleh: Widodo Musafir Piyungan

Alhamdulillah… puji dan syukur selalu mengiringi diri hingga kita memasuki awal tahun yang baru 2015 M. Mari berdoa sejenak atas segala musibah yang terjadi di tahun lalu. Baik itu musibah dari  unsur tanah, air,  api dan udara. Semoga Allah berkenan atas amalan-amalan para korban, memberi kekuatan dan ketabahan pada keluarga korban. Dan semoga juga Allah segera mencurahkan rahmat dan barokah-Nya pada negeri yang kita cintai bersama. Amiin.

***
Hari itu tanggal 15 Mei 2008, sebuah blog lahir. Media maya hasil keputusan syuro struktur DPC Partai Keadilan Sejahtera (partai) Cabang Piyungan yang akan menjadi akan wadah publikasi bagi kiprah partai, dakwah dan tarbiyah. Berbekal semangat 45 kader-kader ‘Ndeso’ yang amatir, blog bernama pkspiyungan.blogspot.com itu menjadi icon baru di lingkungan kader dakwah tingkat kecamatan. Tak lama berselang blog gratisan ini membeli domain sendiri agar lebih kelihatan mentereng. Jadilah ia web www.pkspiyungan.org. Di sebuah rumah MeWah (Mepet Sawah) adalah saksi terbentuknya Tim media. Syuro rutin tim media selalu mengiringi Syuro PH DPC  untuk memastikan agar aktivitas partai dan wajihahnya tak luput dalam publikasi melalui media ini. Sehingga konten kental bernuansa local ndeso, kampong dan dusun selalu mewarnai kala itu. Piyungan sendiri terdiri dari 3 desa, Yakni: desa Sitimulyo, Srimulyo dan Srimartani.

Seiring berjalannya waktu, pengunjung web ini semakin ramai. Hal itu dapat dilihat dalam pageview yang dipajang. Namun, peningkatan jumlah pengujung ini tidak diimbangi oleh perangkat yang dibutuhkan untuk sebuah media. Beberapa kendala dan keraguan mulai muncul. Akankah media maya ini eksis kedepannya? Ada kader yang berkemampuan melesat dalam per-blogger-an, ada yang biasa saja, stagnan bahkan surut. Ada kader yang harus keluar daerah menjemput ‘maisyah’ atau juga menikah. Akibatnya pun mudah ditebak: reporter berkurang, supply berita tersendat, juga reportase yang monoton sehingga tidak lolos ‘meja redaksi’.

Saya tidak tahu tepatnya kapan, saat saya menyadari tinggallah Mr. Admin seorang diri mempertahankan eksistensi web ini. Saya yang notabene adalah salah satu Mad’unya (bila pas pulang di Piyungan) tak mampu banyak membantu. Dari ‘hunting’ reportase, menyertai dalam kiprah ataupun cerita kegiatan saat melingkar berbekal foto kegiatan dari HP Jadul, Mr. Admin mampu merangkai menjadi suatu selingan kecil konten local diantara posting kiprah nasional dari web yang semakin terkenal ini. Decak kagum atas talent dan semangat yang dimiliki Mr. Admin patut disyukuri, disamping kami juga menyadari atas sisi lemahnya sebagai manusia.

Kami pernah tuliskan surat dalam sebuah kertas yang kami (para mad’u) tulis bersama dalam sebuah bingkisan hari raya. Apa yang saya tulis saat itu yaitu:

“Ustadz, antum adalah kader yang mempunyai wawasan 10 (sepuluh) langkah di depan kami. Sedang kami hanya mampu berjalan selangkah demi selangkah. Jika suatu saat nanti, antum lihat kami tertatih mengejar. Tolong kurangi langkah antum dan jangan tarik sehingga kami tersungkur. Jzk.”
 
***
Dalam perkembangannya, PKSPiyungan mulai dikenal secara nasional sehingga ‘trust’ dan simpatico pun muncul. Interaksi antar daerah pun berdatangan. Ada yang menjadi donator untuk kegiatan di Piyungan, pemberi pinjaman lunak (tanpa agunan ataupun bagi hasil) untuk peningkatan ekonomi kader, ada kunjungan sifatnya pribadi, juga atas nama struktur ingin saling berbagi (study banding). Bahkan beberapa kader ndeso yang diundang untuk berbagi keluar daerah. Puncak dari semua itu adalah ketika pkspiyungan.org ikut andil mempertahankan reputasi partai dakwah ini atas kasus yang menjerat sang presiden (LHI). Bahkan statemen petinggi partai yang sejuk kala itu, ‘buka saja web www.pkspiyungan.org. mereka itu tidak tahu masalah, tapi tahu jawabannya’.

***
Waktu terus berjalan, tibalah waktunya menuju Pemilu 2014. Mr. Admin yang ‘10 langkah di depan’ itu Lantang menghadang saat Jokowi didaulat jadi Capres 2014. Negative campaign tentangnya mengalir seolah tak kenal kompromi. Lawan dan kawan politik mulai gerah atas posting-posting tersebut. Ketidakharmonisan mulai muncul. Apalagi, saat seorang petinggi partai pengusung Jokowi membuat statemen yang ditayang langsung dalam sebuah televisi swasta nasional. bahwa, Ia akan membawa web ini ke ranah hukum.
Konon (saya dapat dari Mr. Admin) humas DPW-DPP harus beberapa kali duduk satu meja dengan Mr. Admin agar mengurangi ‘serangan’ dan lebih soft dalam penyajian. Dari beberapa opsi yang dibahas, kata sepakat yang diambil adalah pkspiyungan.org  menjadi portal non struktur (bukan media resmi) guna menuju media yang professional, meskipun tetap berafiliasi ke partai.
Kegundahan kader partai (yang tergabung dalam admin grup) semakin bertambah tatkala berita negative tentang Jokowi tidak surut, meski sudah menjadi presiden terpilih. Seolah mendapat moment tepat tatkala pkspiyungan.org terpeleset saat memposting Petinggi Partai ucapkan selamat Natal. Ramai-ramai mereka menggunggat www.pkspiyungan.org melalui media yang mereka kelola masing-masing.

Beberapa gugatan itu antara lain:
1.       www.pkspiyungan.org harus mengganti domain (menghilangkan pks)

Inilah kreatifnya kader partai. Pada Pemilu 2009 menampilkan iklan berisi beberapa macam singkatan PKS. Dari Pasti Koruptor Sebel (PKS) hingga Palestina Kita Sayangi (PKS). Ternyata hal itu menjadikan mindset kader partai bahwa setiap singkatan PKS diclaim sebagai bagian dari Partai Keadilan Sejahtera. Kader terjebak oleh kreatifitas yang dibuat sendiri, dimana PKSPiyungan memasang Portal Kita Semua sebagai singkatannya.

2.       Blog pribadi

Wajar kalau orang luar menilai itu blog pribadi. Namun, kami yang tahu awal cerita dan pernah menjadi bagian dari reporter tetap merasa web ini adalah bagian dari kami. Jika buruk kami akan perbaiki semampu kami. Piyungan adalah emosi kami, tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Semoga kami mampu berkontribusi dalam membangun peradaban islam menuju sepenggal Firdaus di bumi.

Saya tidak tahu, sudah berapa banyak, Mr. Admin diundang untuk memberi pelatihan media / per-blogger-an kepada para admin di luar Piyungan sana. Saya juga tidak tahu seberapa banyak para admin itu men-download template bermacam versi yang dulu pernah disediakan gratis oleh www.pkspiyungan.org untuk digunakan struktur partai di wilayahnya  #ehm..

3.       Memelintir berita

Kita tidak hidup di jaman Imam Bukhari dimana sanad dan matannya sudah tidak kita ragukan lagi.  Tidak ada orang yang bisa lepas dari kesalahan ini pada jaman sekarang. Kita hanya bisa dan berusaha untuk meminimalisirnya. Berita dan ralat sudah menjadi satu keping mata uang yang bersebelahan.

4.       Diopinikan media resmi partai

Ini malah menimbulkan pertanyaan balik, tidak adakah orang yang mampu menjadi admin sehingga web resmi itu menjadi rujukan resmi partai menandingi Piyungan? Bukankan Mr. Admin (di acara duduk semeja waktu itu) juga pernah menawarkan diri untuk itu?

Ini kiprah di tempat yang sama. Sama-sama di dunia maya, bisa diakses seluruh dunia. Bukankah  ini dapat disejalankan dengan bayyan humas DPP via WA yang sampai ke saya (no. 4 Biarkan Proses berlaku… ). Hm… ataukah ‘adagium sirik tanda tak mampu’ itu membisik dalam sanubari para admin itu?

Apatah lagi, sempat di-launch web Piyungan yang lain atas nama struktur untuk menandingi. Hmm… sayangnya yang membuat bukan kader piyungan (please dech… mau disebut apa coba?)

Struktur DPC partai yang baru juga sudah menggagas untuk dibuatnya web resmi. Saya termasuk salah satu yang dimintai pendapat. Tapi, pendapat saya belum setuju. Alasan saya simple: sayang nantinya, kader partai di Piyungan yang terbatas akan tersita lebih banyak energi untuk mengelola dunia maya daripada kerja di dunia nyata. Akan lebih baik kiprah kita maksimal di dunia nyata. Jika ingin dipublish cukup buat reportase dan nimbrung yang sudah ada. Akan ada keuntungan menurut saya 1. Manhaj ISHLAH bukunya saja baru terbit, baru baca judul. Dan baru mulai dibedah internal kan? (Masak tidak bisa diterapkan sich… kader dakwah gituu..) Seolah menjadi moment yang pas kan? keuntungan yang ke-2. Berbagi tugas agar menjadi Bunyanun Marshush.

(belum tahu usul mana yang akan dipakai karena bukan dalam syuro tapi face to face dengan Mas’ul yang baru). Struktur yang baru dibentuk, Ayolah segera adakan RAPAT KERJA. Jangan sampai aktivitas kita kendor apalagi Vacuum.

Dan jika kita mampu move on dari friksi ini, rasanya (mungkin) layak kita bermimpi jika suatu saat nanti kader partai ini mempunyai PIYUNGAN TV?

5.       Meraup keuntungan pribadi (iklan)

Coba antum perhatikan dech… saat berkunjung ke Islam Book Fair (di Yogya misal). Stand yang nyata-nyata menjual atribut partai dari yang murah (sekedar) pin/bros sampai mahal. Mereka mencari Keuntungan pribadi atau....? Sah-sah saja kan? Mungkin hanya pelayan stand KNRP yang selalu bilang (ke saya) bahwa 100% profit ini disalurkan ke Palestina.

Apalagi, www.pkspiyungan.org itu menasional dengan keringat, wawasan dan harta Mr. Admin sendiri. Sangat sedikit kontribusi kader setempat dalam membesarkannya. Wajarkan saat bercita professional, kemudian pintu iklan dibuka lalu banjir order? Kenapa kita tidak mensikapi itu sebagai pengembangan ekonomi kader seperti kita dengungkan. Seperti juga beberapa yang sudah kita rintis sebelumnya? Saya senang mendengar beberapa orang sudah direkrut sebagai karyawan web ini. Semoga profesionalisme itu segera mampu menyaingi media mainstream sekuler yang lebih dulu eksis.

Akhirnya saya hanya mampu berkata,

“… Syaitan telah merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Yusuf:100)

Ya Allah…
Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Karena itu ya Allah, kukuhkanlah ikatannya,
kekalkanlah cintanya. tunjukilah jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar,
lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu,
nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu,
matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.
-=Ana uhibbukum fillah=-
-wied-

Sunday, November 16, 2014

 
Tweet by: @widodopiyungan on 11/10/2014

#SamakanLangkahODOJ

Ikhwah Fillah, kalo kita ingat dalam dalam baris-berbaris ada instruksi yg disebut 'samakan langkah'. #SamakanLangkahODOJ

Setelah instruksi itu, komandan barisan melanjutkan aba-aba 'Kiri... Kiri... Kiri...' #SamakanLangkahODOJ

Bagaimana kalau itu diterapkan dalam ODOJ? #SamakanLangkahODOJ

Yang dimaksud 'samakan langkah' di sini adalah men-sinkronkan tilawah dalam grup agar kembali rapi. #SamakanLangkahODOJ

Seperti kita ketahui bahwa fenomena futur nasonal sedang melanda para ODOJer. #SamakanLangkahODOJ cc: @mistersigit

Tak terkecuali Grup 20. Grup dimana saya adalah tergabung. #SamakanLangkahODOJ

Beberapa member karena suatu hal tidak dapat meng-khalas-kan 1Juz dalam sehari. #SamakanLangkahODOJ

Dan realitanya mereka yang telah tertinggal lebih memilih melanjutkan tilawahnya sendiri (tidak mau loncat). #SamakanLangkahODOJ

Meskipun jatah juz tersebut sudah khalas dalam grup karena sudah dilelang. #SamakanLangkahODOJ

Sehingga semakin hari juz yang tertinggal semakin banyak. Akibatnya, daily performance untuk khalas/khatam semakin turun. #SamakanLangkahODOJ

Untuk memperbaiki kondisi tsb perlu ada #SamakanLangkahODOJ

Maksud 'Samakan langkah' di sini bukan menyuruhnya untuk mengejar ketertinggalannya. #SamakanLangkahODOJ

Tetapi ODOJer juz dibawahnya yang mengejar juz ke depannya, sehingga si fulan yang tertinggal mendapat jatah tilawah juz yang baru. #SamakanLangkahODOJ

Contoh: Rekap Edisi Sabtu ini adalah:    
    - Juz 1 Si A
    - Juz 2 Si B
    - Juz 3 Si C
    - Juz 4 Si D *x3
Si D sudah 3 hari berturut-turut tidak khalas. #SamakanLangkahODOJ

Setelah dikonfirmasi, ternyata tilawahnya baru Juz 1 selesai sebanyak 5 lembar (masih -5 lembar untuk khalas Juz 1). #SamakanLangkahODOJ

Maka si D akan kesulitan kalau harus mengejar khalas Juz 4 EdisiSabtu. #SamakanLangkahODOJ

Di sini tilawah edisi #SamakanlangkahODOJ dberlakukan. bahwa Edisi Sabtu: Si C harus khalas sampai Juz 4,

Si B khalas sampai Juz 3, Si A khalas sampai Juz 2 dan si D cukup khalaskan Juz 1. #SamakanlangkahODOJ

Kemudian untuk tilawah Rekap Edisi Ahad dan selanjutnya:
    - Juz 2 Si D,
    - Juz 3 si A,
    - Juz 4 si B,
    - Juz 5 si C. #SamakanLangkahODOJ

Dari contoh di atas, si D akan khatam pribadi dalam 33 hari, sedang A, B dan C khatam dalam 29 hari. #SamakanLangkahODOJ

Dan secara grup masih bisa untuk mengejar khatam harian. #SamakanlangkahODOJ

Dengan tilawah edisi #SamakanLangkahODOJ, kita berharap si D kembali 'on the track' / bersemangat untuk One Day One Juz.

Semoga kita selalu dimudahkan dalam berinteraksi dengan Al-qur'an dan mampu mengamalkannya. #SamakanLangkahODOJ

Allahumma yassirna wa laa tu'asir. End. #SamakanLangkahODOJ

Thursday, January 16, 2014


#AYTKTM Ku Telah Menemukan Cinta

‘Dik, kamu yakin mencintainya? Dia itu aktivis PK (Partai Keadilan-pen) lho!’

‘Mas, PK adalah Partai Dakwah. Bagian dari aktivitas dakwah yang kita lakukan selama ini. Suatu saat nanti, Saya akan bergabung di pemilu berikutnya , entah apa nama barunya. Tergantung aturannya (UU), karena dia tidak akan lolos PT (Parliamentary Threshold) 2 % minimum suara’.

Sepenggal dialog itu terjadi menjelang Pemilu 1999. Saat itu aku curhat kepada saudara sepupuku (yang kini almarhum) atas kemantapan hati untuk ta’aruf lebih lanjut.

***

Tiga tahun berlalu setelah dialog itu, aku belum tahu banyak tentang partai dakwah ini. Kecuali hanya simpati dalam hati. Sampai suatu hari aku dimutasi kerja, penempatan di Sangatta, Kalimantan Timur. Kesempatan itu aku gunakan untuk mencari rumah kontrakan. Ada celah waktu untuk berkumpul dalam keluarga setelah terpisah jarak.

Tepatnya Maret 2002, sekelompok orang itu berkunjung, menyambut kedatangan di hari pertama memulai hidup di tempat baru. Jauh dari kerabat dan saudara. Yang aku juga heran, Tak perlu membutuhkan waktu lama untuk saling bercengkrama akrab bak saudara. padahal belum pernah bertatap muka sebelumnya. Yang aku tahu engkau hanya cerita bahwa sudah dapat tempat transfer Liqo’. Akupun tak paham apa itu liqo’.

Tidak lama berselang, aku ikut apa yang disebut Liqo’ . Hari berganti minggu, aku mulai berkecimpung dengan pengajian ini. Sebuah kajian islam yang hanya terdiri beberapa orang, kurang dari 10 orang. Masing masing membawa Al Qur’an dan buku untuk mencatat materi yang disampaikan sang guru.

Setelah beberapa kali pertemuan di suatu malam, saya membuka buku catatan itu. Ada gairah untuk lebih memahami islam secara kaffah. Aku merenung teringat saat masih bagian dari rohis sekolah. Dalam hati, ada tersimpan tanya untuk mencoba mengurainya.

‘Mas, boleh saya tanya sesuatu?’ tanyamu, aku mengangguk.

‘Aku sudah tahu catatan kajian dan juga buku koleksi di rak buku di rumah, itu punya siapa? Dan darimana?’, begitu kira kira pertanyaanmu.

‘Ah… Namanya Juwino’, aku memulai cerita dan menatap masa sepuluh tahun silam. ‘Kami biasa memanggilnya akh Juwino. Anak rohis, kakak kelas jurusan Electro Komunikasi. Kami diajak di sebuah TK di belakang IKIP (UNY). Dia yang sering mengisi kajian pekanan kami. Dia yang menyuruh kami mulai menyisihkan uang untuk membeli buku yang dia anjurkan untuk memilikinya. Sayang, setelah dia lulus tahun 1993, tidak ada lagi penggantinya. Kajian pekanan terputus setelah kurang lebih setahun berjalan’. Awakmu tahu apa yang disampaikan? Materinya persis seperti yang disampaikan Pak Mafruhin Hanif, pak ustadzku ini. Dalam catatan ditanganku ini’. Panjang lebar aku bercerita masa sekolah dulu.

Setelah beberapa bulan berjalan, baru aku menyadari bahwa kajian ini adalah ruh dan cikal bakal terbentuknya partai ini. Yang kini bernama Partai Keadilan Sejahtera. Dan tanpa sadar, aku telah masuk menjadi bagian darinya.

***

Tanggal 16 Januari 2000, kita telah mengikat janji untuk saling berbagi dan saling melengkapi. Hari ini, empat belas tahun berlalu. Aku akan selalu mengenang akan kisah itu, tak akan pernah aku jemu. Ia akan tetap menjadi bagian sejarah perjalanan cinta kita. Bahkan saat badai menghantam, memory itu takkan berubah. Jadi, layakkah aku berpaling meninggalkannya? #AYTKTM. Apapun Yang Terjadi Ku Telah Menemukan cinta. Dan berharap,semoga kita tetap istiqomah dalam gerbong jamaah untuk menggapai cinta-Nya.



NB:

Bersama tulisan ini aku titipkan salam kangen untuk Ust. Mafruhin Hanif (Murabi & Guru SDIT di Sangatta. Tahun 2003) dan juga salam cinta untuk Mas Juwino Alumni STEMBAYO ‘93. Jurusan Electro Komunikasi (setelah sepuluh tahun berlalu, baru aku tahu antumlah Murabi pertamaku). Dan sampai detik ini kita belum pernah berjumpa lagi.

Semoga barakah Allah atas antum sekalian. Uhibbukum fillah.

Widodo, Alumni Geologi Tambang, STEMBAYO ’95.

Saturday, May 28, 2011

"Inspirasi dari Tanah Suci"
Oleh Prof Dr Yunahar Ilyas
---
Waktu masih kuliah di Riyadh, Arab Saudi, saya dapat cukup banyak kesempatan untuk melaksanakan umrah ke Makkah al-Mukarramah. Selain melaksanakan thawaf, yang paling menyenangkan dan menimbulkan kesan yang mendalam adalah menyaksikan orang lain melaksanakan thawaf, laki-laki dan perempuan, tiada putus-putusnya. Lebih berkesan lagi, apabila kita menyaksikannya dari lantai dua Masjid Haram.

Pada suatu kesempatan setelah shalat Isya, saya dan seorang sahabat duduk-duduk di pelataran Ka'bah, menikmati udara malam sambil menyaksikan kaum Muslim Muslimah thawaf tiada henti-hentinya. Bersama kami, ada sepasang suami istri setengah baya yang datang melaksanakan umrah sejak beberapa hari lalu. Kami sudah saling kenal, karena beliau berdua sudah berulang kali ke Makkah, baik untuk melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Allah menganugerahkan kekayaan yang melimpah kepada mereka berdua, tetapi sayang mereka tidak dianugerahi putra seorang pun. Barangkali ke Makkah merupakan salah satu cara mereka menghibur diri apabila dilanda kesepian dan kerinduan terhadap anak.

Tiba-tiba, si ibu menyatakan tekadnya: "Sampai ajal datang, kami berdua akan melaksanakan haji dan umrah sebanyak mungkin." "Inilah yang dapat kami lakukan untuk menambah bekal ke akhirat kelak," lanjutnya. Sahabat saya, kebetulan lebih senior, menanggapinya dengan bijaksana. Tidak mencela dan tidak pula menyalahkannya. "Bagus, semoga Bapak dan Ibu mendapatkan haji yang mabrur dan umrah yang makbulah." Saya lihat suami istri itu tersenyum lega. Tetapi, lanjut sahabat saya, "Jika Bapak Ibu sudah meninggal dunia, tidak akan bisa haji dan umrah lagi. Sehingga, pahalanya terhenti." Tanpa memperhatikan reaksi suami istri itu, sahabat saya meneruskan lagi. "Jika Bapak Ibu mau, saya bisa tunjukkan amalan yang pahalanya akan terus mengalir tiada henti." Si ibu cepat menjawab, "Amalan apa, Dik?" "Mendirikan masjid, misalnya." Sekalipun nanti ibu dan bapak sudah berada di alam barzah, pahalanya akan terus mengalir."

Beberapa bulan kemudian, kami dapat kabar bahwa suami istri tadi mulai mendirikan sebuah masjid yang cukup besar dan diberinya nama Masjid Ar-Raudhah. Barangkali untuk mengenang tempat shalat yang selalu diperebutkan jamaah di Masjid Nabawi. Semenjak itu, bapak ibu tadi mulai sibuk mengurus masjidnya, mendirikan yayasan pengelola masjid. Perkembangan selanjutnya sungguh menggembirakan, mereka berdua juga mendirikan taman kanak-kanak yang juga dinamai Ar-Raudhah. Bahkan kemudian mendirikan gedung sekolah berlantai dua yang diwakafkan untuk sebuah pesantren.

Masya Allah. Saya dapat pelajaran berharga dari sahabat saya itu. Saya sempat berandai-andai, sekiranya sahabat saya mencela suami istri itu, niscaya keduanya mungkin akan membantah dengan jawaban yang juga keras. "Orang beribadah kok dilarang." Karena itu, ini tantangan bagi semua umat Islam, terlebih para dai, bahwa sesungguhnya dakwah adalah mengajak, bukan mengejek.

*)sumber: Koran Republika
Copas: pkspiyungan

Tuesday, May 24, 2011

Ahad yang cukup cerah. Hari yang special bagi kawulo mBantul, Ngayogyakarta Hadiningrat. Terlihat kesibukan di sana sini sejak pagi, pengerahan massa yang akan diberangkatkan menuju Stadion Manahan Solo. Tiada lain guna mendukung laga Persiba Bantul vs Persidafon Dafonsoro dalam laga semi final Liga Utama 2010-2011 Ahad (22/5) sore harinya.

Namun di sela-sela lalu lintas dalam pengawasan extra itu, sekumpulan pengendara dari berbagai penjuru Bantul tak kalah zig zag mengejar aktivitas yang sudah teragenda sebelumnya. Mereka menuju satu titik di pusat kota Bantul, tepatnya Ruang Sidang DPRD Kab. Bantul.

Hari itu DPD PKS Bantul memang sudah mengagendakan Dauroh Murrobi untuk Level Muayyid se-mBantul (perwakilan dari 17 DPC). Setelah registrasi dirasa cukup, tepat jam 9.00 wib acara dimulai. Lantunan ayat suci Al Qur’an mengawali kajian Dauroh hari itu. Dilanjutkan dengan Sambutan pengantar yang disampaikan Ust. Jupriyanto selaku ketua DPD PKS Bantul.

“Saya sungguh surprise dengan ghirah antum semua, jumlah peserta disini tercatat 2 kali lipat dari target yang kami canangkan,” ungkap Ust. Jupri dalam sambutannya setelah sebelumnya peserta diajak hening sejenak untuk mendoakan Mujahidah Da’wah Ustz. Yoyoh Yusroh yang telah purna tugas di dunia ini. Ust. Jupri juga menjelaskan target2 kaderisasi yang harus diraih dalam kaitannya dengan pelebaran dakwah. Memang lebih dari seratus ikhwan akhwat memenuhi ruangan itu, Piyungan sendiri mengirim utusan 12 ikhwan dan 2 akhwat.

Sesi "Murrobi dan perannya dalam peradaban Islam dewasa ini" disampaikan oleh Ustadz Arif Haryanto, Mantan Ketua DPD PKS Bantul periode sebelumnya, yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kab. Bantul. Lebih specific beliau memaparkan kiprah dakwah dalam percaturan politik.

"Asyiknya Jadi Murrobi" menjadi tema lanjutan hingga waktu Sholat Dzuhur memanggil. Disampaikan oleh Ustadz Chairul Jahriyah, joke segar dan penyampaian yang sangat motivatif menghidupkan suasana hari itu. Ada formula kunci yang disampaikan untuk penguatan confidence untuk peserta:

PP + PP x A = SC

PT = Positive Thinking
PP = Potential Power
A = Action
SC = Self Confidence

Setelah Sholat dan disela sela makan siang, diputar video Taujih dari Ustadz Anis Matta tentang I’dad Murrobi. Bagaimana organisasi bertumbuh dan ber-ekspansi untuk kemudian menjadi pemimpin peradaban. Walau hanya via video, tapi kalau Anis Matta yang bicara memang gregetnya sangat luaarrr biasaaaaa. Saya jadi teringat twit seorang teman beberapa waktu lalu yang menceritakan kekaguman (alm) Bunda Yoyoh Yusroh kepada Anis Matta. Pada suatu kesempatan rapat Fraksi PKS, usai Anis Matta memberi pengarahan, Bunda berkata "Kalau Anis Matta sudah bicara, itu sudah mencukupi semua...".

Memasuki Sesi terakhir Dauroh Murobbi, acara kemudian dilanjut dengan workshop Murrobi, peserta dipandu untuk membuat Silabus Tarbiyah dengan mengacu Muwashoffat Tarbawiyah. Dibuat secara berkelompok ke sepuluh muwashoffat Tarbawiyah tsb dipresentasikan secara kelompok sehingga memudahkan peserta mengacu dan mengaplikasikan diri menjadi Murrobi. Siap jadi murobbi...? Harus!

Menjadi murobbi adalah bukti kecintaan kita pada jalan dakwah ini, karena dakwah ini hanya akan terus berputar kalau masih ada para murobbi, karena murobbi akan melahirkan generasi pengganti. Menjadi murobbi juga bukti bahwa kita mengagumi sosok "Sang Murobbi" Rahmat Abdullah dan "Sang Murobbiyah" Bunda Yoyoh Yusroh, kekaguman yang menggerakkan diri untuk berkontribusi bukan sekedar untuk bernostalgi.

“Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab?
Bila semua menghindar, biarlah saya yang menanggungya, semua, atau sebagiannya…“
(Ust. Rahmat Abdullah)

Penulis: Abuafnan

Monday, May 23, 2011

Oleh: Ust. Musyaffa Abdurrahim, Lc
Bidang Pembinaan Kader DPP-PKS
---

نَصِيْحَةُ عَرَبِيٍّ لاِبْنِـــهِ

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya

بُنَيَّ ... لِكَيْ تَكُوْنَ مَلِكًا مُهَابًا بَيْنَ النَّاسِ ..
إِيَّاكَ أَنْ تَتَكَلَّمَ فِي اْلأَشْيَاء
إِلاَّ بَعْدَ أَنْ تَتَأَكَّدَ مِنْ صِحَّةِ الْمَصْدَرِ ..
وِإِذَا جَاءَكَ أَحَدٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنْ قَبْلَ أَنْ تَتَهَوَّرَ..
وَإِيَاكَ وَالشَّائِعَةَ .. لاَ تُصَدِّقْ كُلَّ مَا يُقَالُ وَلاَ نِصْفَ مَا تُبْصِرُ ..
وِإِذَا اِبْتَلاَكَ اللهُ بِعَدُوٍّ .. قَاوِمْهُ بِاْلإِحْسَانِ إِلَيْهِ .. اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ ..
فَإِنَّ الْعَدَاوَةَ تَنْقَلِبُ حُبّاً ..

Wahai puteraku …

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..

Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih.

إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَكْتَشِفَ صِدِّيْقاً .. سَافِرْ مَعَهُ .. فَفِي السَّفَرِ .. يَنْكَشِفُ اْلإِنْسَانُ ..

يَذُوْبُ الْمَظْهَرُ .. وَيَنْكَشِفُ الْمَخْبَرُ ! وِلِمَاذَا سُمِّيَ السَّفَرُ سَفَراً ؟؟؟

إِلاَّ لأَنَّهُ عَنِ اْلأَخْلاَقِ وَالطَّبَائِعِ يُسْفِرُ !

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

وَإِذَا هَاجَمَكَ النَّاسُ وَأَنْتَ عَلَى حَقٍّ .. أَوْ قَذَعُوْكَ بِالنِّقْدِ.. فَافْرَحْ ..

إِنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ لَكَ .. أَنْتَ نَاجِحٌ وَمُؤَثِّرٌ .. فَالْكَلْبُ الْمَيِّتُ .. لاَ يُرْكَلُ !

وَلاَ يُرْمَى إِلاَّ الشَّجَرُ الْمُثْمِرُ !

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,

· anjing yang mati tidak akan ditendang,

· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

بُنَيَّ ..

عِنْدَمَا تَنْتَقِدُ أَحَداً .. فَبِعَيْنِ النَّحْلِ تَعَوَّدْ أَنْ تُبْصِرَ ..

وَلاَ تَنْظُرْ لِلنَّاسِ بِعَيْنِ ذُبَابٍ ... فَتَقَعُ عَلَى مَا هُوَ مُسْتَقْذَرُ!

Wahai puteraku ..

Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!


نَمْ بَاكِراً يَا بُنَيَّ .. فَالْبَرَكَةُ فِي الرِّزْقِ صَبَاحاً ..

وَأَخَافُ أَنْ يَفُوْتَكَ رِزْقُ الرَّحْمَنِ .. لأَنَّكَ.. تَسْهَرُ !

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

وَسَأَحْكِيْ لَكَ قِصَّةَ الْمَعِزَةِ وَالذِّئْبِ حَتَّى لاَ تَأْمَنَ مَنْ يَمْكُرُ ...

وِحِيْنَمَا يَثِقُ بِكَ أَحَدٌ فَإِيَّاكَ ثُمَّ إِيَّاكَ أَنْ تَغْدِرَ !

سَأَذْهَبُ بِكَ لِعَرِيْنِ اْلأَسَدِ .. وَسَأُعَلِّمُكَ أَنَّ اْلأَسَدَ لَمْ يُصْبِحْ مَلِكاً لِلْغَابَةِ لأَنَّهُ يَزْأَرُ!!

وَلَكِنْ لأَنَّهُ .. عَزِيْزُ النَّفْسِ ! لاَ يَقَعُ عَلَى فَرِيْسَةَ غَيْرِهِ !

مَهْمَا كَانَ جَائِعاً .. يَتَضَوَّرُ .. لاَ تَسْرِقْ جُهْدَ غَيْرِكَ .. فَتَتَجَوَّرْ !

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..

Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!

Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!

Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

سَأَذْهَبُ بِكَ لِلْحَرْبَاءِ .. حَتَّى تُشَاهِدَ بِنَفْسِكَ حِيْلَتَهَا !

فَهِيَ تُلَوِّنُ جِلْدَهَا بِلَوْنِ الْمَكَانِ .. لِتَعْلَمَ أَنَّ مِثْلَهَا نُسَخٌ... تَتَكَرَّرٌ !

وَأَنَّ هُنَاكَ مُنَافِقِيْنَ .. وَهُنَاكَ أُنَاسٌ بِكُلِّ لِبَاسٍ تَتَدَثَّرُ !

وَبِدْعَوى الْخَيْرِ .. تَتَسَتَّرُ !

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

تَعَوَّدْ يَا بُنَيَّ .. أَنْ تَشْكُرَ ..اُشْكُرِ اللهَ !

يَكْفِيْ أَنَّكَ تَمْشِيْ .. وَتَسْمَعُ .. وَتُبْصِرُ !

اُشْكُرِ اللهَ وَاشْكُرِ النَّاسَ .. فَاللهُ يَزِيْدُ الشَّاكِرِيْنَ !

وَالنَّاسُ يُحِبُّ اَلشَّخْصَ الَّذِيْ عِنْدَمَا تَبْذُلُ لَهُ .. يُقَدِّرُ !

Wahai puteraku ..

Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!

Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur

Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

اِكْتَشِفْ يَا بُنَيَّ .. أَنَّ أَعْظَمَ فَضِيْلَةٍ فِي الْحَيَاةِ.. اَلصِّدْقُ!

وَأَنَّ الْكَذِبَ وَإِنْ نَجَّى .. فَالصِّدْقُ أَخْلَقُ ! بِمَنْ كَانَ مِثْلَكَ!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!

Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

بُنَيَّ ...

وَفِّرْ لِنَفْسِكَ بَدِيْلاً لِكُلِّ شَيْءٍ .. اِسْتَعِدْ لأَيَّ ِأَمْرٍ !

حَتَّى لاَ تَتَوَسَّلْ لِنَذَلٍ .. يَذِلُّ وَيَحْقِرْ !

وَاسْتَفِدْ مِنْ كُلِّ الْفُرَصِ .. لأَنَّ الْفُرَصَ الَّتِيْ تَأْتِيْ الآنَ .. قَدْ لاَ تَتَكَرَّرُ !!

Wahai puteraku …

Persiapkan alternative untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!

Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

لاَ تَتَشَكَّى وَلاَ تَتَذَمَّرْ .. أُرِِيْدُكَ مُتَفَائِلاً .. مُقْبِلاً عَلَى الْحَيَاةِ ..

اِهْرَبْ مِنَ الْيَائِسِيْنَ وَالْمُتَشَائِمِيْنَ ! وَإِيَّاكَ أَنْ تَجْلِسَ مَعَ رَجُلٍ يَتَطَيَّرُ !!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..

Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

لاَ تَتَشَمَّتْ وَلاَ تَفْرَحْ بِمُصِيْبَةِ غَيْرِكَ ... وَإِيَّاكَ أَنْ تَسْخَرْ مِنْ شَكْلِ أَحَدٍ ...

فَالْمَرْءُ لَمْ يَخْلُقْ نَفْسَهُ .. فَفِيْ سُخْرِيَتِكَ .. أَنْتَ فِي الْحَقِيْقَةِ تَسْخَرُ !

مِنْ صُنْعِ الَّذِيْ أَبْدَعَ وَخَلَقَ وَصَوَّرَ !!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..

Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa.

لاَ تَفْضَحْ عُيُوْبَ النَّاسِ .. فَيَفْضَحُكَ اللهُ فِيْ دَارِكَ ..

فَاللهُ اَلسَّاتِرُ .. يُحِبُّ مَنْ يَسْتُرُ ! وَلاَ تَظْلِمْ أَحَداً ..

وَإِذَا دَعَتْكَ قُدْرَتُكَ عَلَى ظُلْمِ النَّاسِ .. فَتَذَكَّرْ أَنَّ اللهَ هُوَ اْلأَقْدَرُ !

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!

Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

وَإِذَا شَعُرْتَ بِالْقَسْوَةِ يَوْماً .. فَامْسَحْ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ ..

وَلَسَوْفَ تَدْهَشُ .. كَيْفَ لِلْمَسْحِ أَنْ يَمْسَحَ الْقَسْوَةَ مِنَ الْقَلْبِ .. فَيَتَفَطَّرُ !

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

لاَ تُجَادِلْ .. فْي الْجَدَلِ .. كِلاَ الطَّرَفَيْنِ يَخْسَرُ !

فَإِذَا انْهَزَمْنَا فَقَدْ خَسِرْنَا كِبْرِيَاءَنَا نَحْنُ !

وَإِذَا فُزْنَا فَلَقَدْ خَسِرْنَا .. اَلشَّخْصَ اْلآخَرَ ...

لَقَدْ اِنْهَزَمْنَا كُلُّنَا .. اَلَّذِيْ اِنْتَصَرَ ... وَالَّذِيْ ظَنَّ أَنَّهُ لَمْ يُنْصَرْ !

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

لاَ تَكُنْ أُحَادِيَ الرَّأْيِ .. فَمِنَ الْجَمِيْلِ أَنْ تُؤَثِّرَ وَتَتَأَثَّرُ !

لَكِنْ إِيَّاكَ أَنْ تَذُوْبَ فِيْ رَأْيِ اْلآخَرِيْنَ ... وَإِذَا شَعُرْتَ بِأَنَّ رَأْيَكَ .. مَعَ الْحَقِّ .. فَاثْبُتْ عَلَيْهِ وَلاَ تَتَأَثَّرْ !

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

تَسْتَطِيْعُ يَا بُنَيَّ أَنْ تُغَيِّرَ قَنَاعَاتِ النَّاسِ ...

وَأَنْ تَسْتَحْوِذَ عَلَى قُلُوْبِ النَّاسِ وَهِيَ لاَ تَشْعُرُ !

لَيْسَ بِالسَّحْرِ وَلاَ بِالشَّعْوَذَةِ ... فَبِابْتِسَامَتِكَ .. وَعُذُوْبَةِ لَفْظِكَ ..

تَسْتَطِيْعُ بِهِمَا أَنْ تَسْحَرَ !!

اِبْتَسِمْ ... فَسُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ اْلاِبْتِسَامَةَ فِيْ دِيْنِنَا.. (عِبَادَةً) وَعَلَيْهَا نُؤْجَرُ !!

Wahai puteraku ..

Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!

Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

فِي الصِّيْنَ ... إِنْ لَمْ تَبْتَسِمْ لَنْ يَسْمَحُوْا لَكَ أَنْ تَفْتَحَ مَتْجَرًا ..

إِنْ لَمْ تَجِدْ مَنْ يَبْتَسِمْ لَكَ .. اِبْتَسِمْ لَهُ أَنْتَ !

فَإِذَا كَانَ ثَغْرُكَ بِالْبَسْمَةِ يَفْتُرُ .. بِسُرْعَةٍ .. تَتَفَتَّحُ لَكَ الْقُلُوْبُ لِتُعَبِّرَ !!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..

Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!

Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya.

وَحِيْنَمَا يَقَعُ فِيْ قَلْبِ النَّاسِ نَحْوَكَ شَكٌّ .. دَافِعْ عَنْ نَفْسِكَ .. وَضِّحْ .. بَرِّرْ !

لاَ تَكُنْ فُضُوْلِيّاً تَدُسُّ أَنْفَكَ فِيْ كُلِّ أَمْرٍ ..

تَقِفُ مَعَ مَنْ وَقَفَ إِذَا الْجُمْهُوْرُ تَجَمْهَرَ !!

بُنَيَّ .. تَرَفَّعْ عَنْ هَذَا .. إِنَّهُ يَسُوْءُنِيْ هَذَا الْمَنْظَرُ !!

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!

Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

لاَ تَحْزَنْ يَا بُنَيَّ عَلَى مَا فِي الْحَيَاةِ ! فَمَا خُلِقْنَا فِيْهَا إِلاَّ لِنُمْتَحَنَ وَنُبْتَلَى ..

حَتَّى يَرَانَا اللهُ .. هَلْ نَصْبِرُ ؟؟؟

لِذَلِكَ ... هَوِّنْ عَلَيْكَ ... وَلاَ تَتَكَدَّرْ ! وَتَأَكَّدْ بِأَنَّ الْفَرَجَ قَرِيْبٌ ...

فَإِذَا اشْتَدَّ سَوَادُ السُّحُبِ ... فَعَمَّا قَلِيْلٍ سَتُمْطِرُ !!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?

Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..

“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

لاَ تَبْكِ عَلَى الْمَاضِيْ .. فَيَكْفِيْ أَنَّهُ مَضَى ..

فَمِنَ الْعَبَثِ أَنْ نُمْسِكَ نَشَّارَةَ الْخَشَبِ ... وَنَنْشُرُ !!

اُنْظُرْ لِلْغَدِ ... اِسْتَعِدَّ ... شَمِّرْ !!

كُنْ عَزِيْزاً ... وَبِنَفْسِكَ اِفْخَرْ !

فَكَمَا تَرَى نَفْسَكَ سَيَرَاكَ اْلآخَرُوْنَ ..

فَإِيَّاكَ لِنَفْسِكَ يَوْماً أَنْ تَحْقِرَ !!

فَأَنْتَ تَكْبُرُ حِيْنَمَا تُرِيْدُ أَنْ تَكْبُرَ ..

وَأَنْتَ فَقَطْ مَنْ يُقَرِّرُ أَنْ يَصْغُرَ !

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!

Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!

Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!

Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..

Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

وَأَخِيْراً

إِذَا أَعْجَبَكَ الْمَوْضُوْعُ فَلاَ تَقُلْ شُكْـراً

رَحِمَ اللهُ مَنْ نَقَلَهَا عَنِّيْ وَجَعَلَهَا بِمِيْزَانِ حَسَنَاتِكُمْ

وَقَالَ : اَللَّهُمَّ اِغْفِرْ لَهُ وَلِوَالِدَيْهِ وَلأَهْلِ بَيْتِهِ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِمْ وَمَا تَأَخَّرَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Terakhir ..

Jika cocok dengan tema ini, jangan katakan: “terima kasih”. Namun, katakanlah: “semoga Allah memberikan Rahmat kepada yang mempublikasikannya, dan menjadikannya sebagai penambah berat kebaikannya”.

Dan katakan pula: “ya Allah, ampuni penulis tema ini dan yang mempublikasikannya, juga kedua orang tuanya dan seluruh keluarganya, ampuni apa yang telah lalu dan yang akan datang dari dosanya, lindungi dia dari adzab kubur dan adzab neraka”.



Monday, May 2, 2011

Islamedia - Mudah-mudahan kau tak lupa. Dulu masing-masing kita duduk di lingkarannya. Dengan suguhan tilawah dan materi panah. Mata kecil kita dibuka oleh satu gelombang indah. Gelombang yang disatukan oleh ukhuwah dan digerakkan oleh hamasah. Yang menyeret kita hingga berada dalam lingkaran-lingkaran kecil tarbiyah.

Semoga kau tak melupakan jasa baik gelombang itu. Dia yang memperkenalkan islam pada kita. Saat jiwa yang tumbuh remaja masih lugu. Saat jiwa rawan terseret dunia. Lelap dalam pencarian jati diri. Mereka dan kebaikannya menyelamatkan kita.

Lalu kalau gelombang itu berlabel harokah, maka adalah wajar bila ia berubah. Ia mengalir mengikuti permukaan zaman. Karena ia bukan air yang tergenang.

Lalu kalau banyak fitnah – internal dan eksternal, maka adalah wajar berlakunya sunnatullah. Kau tak menemukan jamaah dakwah yang selamat dari fitnah. Sejak dahulu, zaman para nabi, hingga sekarang.

Lalu kalau banyak terjadi perbedaan, maka adalah wajar sekumpulan manusia bertentang faham. Mereka manusia yang bersemangat memikirkan dakwah, kemudian terkumpul banyak gagasan. Dan itu adalah kekayaan.

Kini saat serbuan kabar dan tuduhan menghajar gelombang itu, kau memutuskan beralih membawa segenap kekecawaanmu. Sedangkan aku masih di sini, dalam husnuzhonku. Karena berbagai berita itu tak dapat terkonfirmasi olehku.

Tapi ‘alaa kulli haal, kuharap masih ada rasa kasih sayang antara kita. Semoga ukhuwah yang dulu diperkenalkan oleh gelombang itu, masih tertanam dalam hati kita.

Saudaraku, kalau kau masih mempercayai akan adanya orang-orang yang tulus dalam gelombang itu, maka kuminta kau berhenti menyudutkan ia di muka umum. Kalau kau masih percaya bahwa kejahatan mengintai gelombang itu, maka kuminta kau berhenti mengumpan anasir-anasir jahat untuk menghancurkan gelombang itu.

Kalau kritik yang kau berikan, dekatkan mulutmu ke telinga ku! Karena sedikit kritikmu terdengar oleh anasir-anasir jahat, maka anasir-anasir itu akan membuat kritikmu menjadi adonan yang diberi soda kue hingga mengembang dan dibubuhi berbagi bumbu hujatan. Relakah kau mendengar saudaramu dicaci maki?

Kalau kau masih percaya bahwa masih banyak orang yang baik dalam gelombang itu, aku minta kau bersedekah dengan diammu. Kenanglah kebaikan yang pernah diberikan oleh gelombang itu padamu, agar teredam hasrat untuk mengumbar kekecewaanmu.Dulu gelombang itu telah berbuat baik padamu. Kini, berbuat baiklah pada gelombang itu dengan menahan diri dari melampiaskan kekecewaanmu. Kalau kau mempercayai berita-berita itu, biarlah akhirat mengungkap semuanya. Biarkanlah orang-orang yang – kau percayai masih - tulus bekerja. Mereka adalah orang-orang yang tidak terganggu oleh berita dan tuduhan itu. Mereka orang-orang yang sama sepertiku, tetap dalam husnuzhonnya. Atau mereka orang yang mengerti betul bahwa kebanyakan berita/tuduhan yang datang itu tidak valid.

Begitu akhi, sudikah kau memahaminya? (andaleh)